Logo Bloomberg Technoz

Kedua, pemerintah China juga meningkatkan renovasi pada desa urban (urban village). Mereka akan mencari lebih banyak modal swasta dalam proyek-proyek tersebut untuk memperluas permintaan domestik dan mendorong perkembangan kota.

Ketiga, regulator keuangan juga memperpanjang pinjaman bagi pengembang agar proyek-proyek perumahan yang sedang dibangun dapat diselesaikan. Bank Sentral China juga telah meminta bank-bank menurunkan suku bunga KPR.

Stimulus Properti Tak Tahan Lama

Akan tetapi, stimulus properti China tetap tidak bisa mengangkat prasar properti. Meskipun data statistik resmi membuat sulit untuk bisa mendapatkan pandangan komprehensif, para pengamat industri menunjukkan bahwa pemulihan itu telah memudar di kota-kota besar tier-1.

Bahkan di Beijing, kota yang paling merespons terhadap stimulus, Zhang Dawei sebagai analis Centaline Group mengatakan penjualan rumah yang tersedia anjlok 35% menjadi sekitar 1.700 unit pada pertengahan September. Setelah pelonggaran penjualan mencapai 2.600 unit.

Menurut China Index Holdings, di Shenzhen, penjualan rumah baru naik 3,8% pada awal September dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Namun, angka tersebut terus turun di Shanghai dan Guangzhou.

Di seluruh China, transaksi terus turun dengan penurunan lebih dari 20% per area, kata agensi tersebut.

Ekonomi Lampaui Proyeksi

Meskipun pasar properti masih menjadi beban, akan tetapi dukungan stimulus pemerintah China dan belanja konsumen membuat ekonomi China melampaui proyeksi pada kuartal ketiga.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional China pada 18 Oktober, Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu tumbuh 4,9% pada periode Juli-September dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka tersebut melebihi ekspektasi para ekonom.

Penjualan ritel melonjak 5,5% pada bulan September, jauh di atas perkiraan dan mencatatkan angka yang tertinggi sejak Mei. Tingkat pengangguran merosot menjadi 5%, yang terendah sejak November 2021.

(bbn)

No more pages