Bahan bakar berkelanjutan yang akan digunakan pada penerbangan Jumat ini dibuat dengan mencampurkan 2,4% minyak inti sawit yang telah dimurnikan dengan pemutih dan penghilang bau dengan bahan bakar jet di kilang PT Pertamina di Cilacap.
Pesawat ini diuji pada penerbangan jarak pendek awal bulan ini ketika mesin jet merespons dengan baik dan tetap terkendali.
Indonesia, sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, telah mewajibkan program biodiesel untuk transportasi darat pada tahun ini untuk meningkatkan penggunaan kandungan minyak sawit dalam solar hingga 35%, yang merupakan campuran tertinggi secara global.
Penggunaan minyak tropis yang lebih banyak dalam bidang transportasi akan memperkuat posisi negara ini sebagai konsumen utama kelapa sawit dan berpotensi membatasi pasokan ke pasar global.
(bbn)