Special Research
Kelas Menengah Terjepit Beban Utang, Padahal Gaji Stagnan
Ruisa Khoiriyah
27 October 2023 14:30
Bloomberg Technoz, Jakarta - Kelas menengah di Indonesia menghadapi kenaikan pengeluaran untuk kebutuhan konsumsi dan beban cicilan lebih besar di tengah kondisi keuangan yang semakin buruk dibanding enam bulan silam.
Kenaikan bunga acuan oleh Bank Indonesia menjadi 6% pekan lalu, yang diprediksi menjadi awal dari siklus pengetatan baru oleh bank sentral, juga menjadi beban tambahan yang menggerogoti pendapatan seiring dengan potensi kenaikan beban cicilan pinjaman.
Dalam lanskap itu, kian marak penawaran pinjaman online dan belanja bermodal utang (buy now pay later), juga fenomena judi online, menjadi ancaman yang dapat memperburuk kondisi keuangan di masa mendatang.
Hasil survei Bank Indonesia yang dilansir beberapa waktu lalu memperlihatkan, kondisi keuangan masyarakat Indonesia secara umum mencatat kenaikan proporsi pendapatan untuk pengeluaran konsumsi. Pada saat yang sama, porsi pendapatan yang ditabung menurun hampir 1%, sedangkan beban cicilan turun tipis 0,1%.
Bila ditelisik lebih terperinci, kelompok pengeluaran Rp4,1 juta-Rp5 juta dan kelompok pengeluaran Rp2,1 juta-Rp3 juta mencatat kenaikan pengeluaran konsumsi terbesar. Sementara, kelompok pengeluaran Rp Rp3,1 juta-Rp4 juta dan di atas Rp5 juta mencatat kenaikan beban cicilan tertinggi dan pada saat yang sama porsi pendapatan yang ditabung menurun.
Dari hasil survei juga terungkap, kelompok berpengeluaran Rp1,2 juta-Rp4 juta menilai kondisi keuangan saat ini jauh lebih buruk dibandingkan enam bulan lalu. Itu terindikasi dari penurunan Indeks Penghasilan Saat ini yang mencapai double digit berkisar 9-12 poin.