Bloomberg Technoz, Jakarta - Penggeledahan rumah Firli Bahuri sekaligus, di Vila Galaxy Bekasi dan di Jalan Kertanegara Jakarta Selatan pada Kamis (26/10/2023) menambah kontroversi yang selama ini kadung lekat dengan Ketua KPK itu. Hal itu terjadi berderet setelah polisi memeriksa Firli dalam kasus dugaan pemerasan penyidikan korupsi di Kementan. Dalam pekan yang sama, Mabes Polri langsung menarik ajudan Firli yang berasal dari korps Bhayangakara.

Jejak Firli bahkan sejak awal dicalonkan menjadi pimpinan KPK memang diwarna keluhan dan ketidakpuasan. Setelah dia duduk menjadi Ketua KPK juga diwarnai dengan laporan etik.

Bahkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK sudah beberapa kali memeriksa dugaan pelanggaran etik yang dilakukannya. Namun putusan Dewas KPK seringnya kurang bertaji.

Merujuk ke belakang, Firli mantan Kapolda Sumatera Selatan dan Deputi Penindakan KPK pada 20 Juni 2019 mendapatkan suara terbanyak dalam voting uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR. Hal ini mengantarkan Firli menjadi Ketua KPK.

Padahal sejak awal masuk dalam daftar calon pimpinan KPK, kencang kritik terhadap Firli atas dugaan pelanggaran etik selama dia bertugas di KPK. Pada saat itu mengemuka nama yang disebut ditemuinya antara lain Gubernur NTB TGH Zainul Majdi (TGB), sosok ketua umum parpol hingga eks Wakil Ketua BPK Bahrullah. Padahal bertemu dengan pihak berperkara sangat terlarang bagi pimpinan dan penyidik KPK.