Logo Bloomberg Technoz

Dalam pembacaan pertama, Produk Domestik Bruto (PDB) AS dilaporkan tumbuh 4,9% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Angka ini adalah rekor tertinggi sejak kuartal IV-2021.

Pencapaian itu juga jauh lebih tinggi ketimbang kuartal sebelumnya yang tumbuh 2,1%. Juga lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar dengan proyeksi 4,3%.

Kuatnya ekonomi AS tentu menyebabkan tekanan inflasi akan tetap tinggi. Inflasi masih akan persisten, bandel, karena solidnya permintaan.

Oleh karena itu, bank sentral Federal Reserve diperkirakan masih dalam mode kebijakan moneter ketat. Pasar memperkirakan Ketua Jerome Powell dan kolega akan menaikkan suku bunga acuan sekali lagi tahun ini. Kemudian Federal Funds Rate akan bertahan di level tinggi dalam waktu lama (higher for longer).

Suku bunga tinggi akan menjadi sentimen negatif bagi emas. Sebab, emas adalah aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset). Emas jadi kurang menarik dalam iklim suku bunga tinggi.

“Saya tidak merasa data ekonomi AS akan mempengaruhi harga emas. Sebab, perang masih menjadi pusat perhatian,” tegas Brian Lan, Direktur Pelaksana GoldSilver Central, seperti diberitakan Bloomberg News.

Lan menilai pasar masih lebih mempertimbangkan faktor konflik Israel dengan kelompok Hamas. Apalagi jika perang itu meluas dan melibatkan negara-negara lain seperti Libanon atau Iran.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), emas memang sedang bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 70,14.

RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun perlu diperhatikan, RSI emas sudah menembus level 70 yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, risiko koreksi harga emas meningkat. Target koreksi atau support terdekat ada di US$ 1.978/ons. Jika tertembus, maka US$ 1.959/ons akan menjadi support berikutnya.

Target paling pesimistis atau support terjauh ada di US$ 1.932/ons.

Sementara target kenaikan atau resisten terdekat ada di US$ 1.997/ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik hingga US$ 2.010/ons.

Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 2.019/ons.

(aji)

No more pages