Selain itu, perusahaan migas asal Italia tersebut menargetkan untuk melipatgandakan volume kontra LNG menjadi lebih dari 18 juta metrik ton per tahun (MTPA) pada 2026. Adapun, Eni telah beroperasi di Indonesia sejak 2001 dalam bidang eksplorasi, pengembangan, dan produksi migas.
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, perusahaan telah memegang konsesi lapangan Merakes, Blok East Sepinggan menggunakan skema Production Sharing Cost (PSC) Gross Split. Komposisi saham pengembangan Blok East Sepinggan itu yakni 85% Eni, melalui Eni Indonesia Ltd. dan 15% Pertamina Hulu Energi East Sepinggan.
Belakangan perusahaan tersebut berhasil menemukan cadangan gas di wilayah kerja (WK) North Ganal, Kalimantan Timur. Temuan cadangan gas itu diperkirakan memiliki potensi penyimpanan awal sebesar 5 triliun kaki kubik (TCF).
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan cadangan gas di WK North Ganal, Kalimantan Timur, yang ditemukan Eni itu diproyeksikan dapat meningkatkan kapasitas operasi fasilitas pengolahan LNG di Bontang.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, temuan gas di North Ganal itu akan dikoneksikan dengan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), serta produksi gas Eni dari lapangan Jangkrik, yang juga dilarikan ke Bontang.
"Nanti akan connect ke Jangkrik, nanti juga IDD ada tiga lapangan, dua lapangan di selatan akan connect ke Jangkrik untuk memperpanjang umur Jangkrik. Yang utara, termasuk Ganal North dan Rapak akan di-connect," ujar Dwi saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (12/10/2023).
(ibn/wep)