Aisha S Gani—Bloomberg News

Bloomberg, Perusahaan-perusahaan keuangan dan teknologi telah memperingatkan para regulator di Inggris agar tidak membuat peraturan yang terlalu ketat mengenai kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Mereka mengatakan bahwa regulator tidak dapat mencoba mendefinisikan teknologi yang baru saja lahir ini. 

Regulator Prudensial dan Otoritas Perilaku Keuangan (The Prudential Regulation Authority and Financial Conduct Authority) mengatakan diskusi dengan 54 perusahaan dan badan-badan industri tidak menghasilkan konsensus yang jelas tentang potensi manfaat atau risiko AI. Pernyataan yang didasari atas sebuah makalah yang diterbitkan pada hari Kamis, dengan idak menyebutkan nama-nama perusahaan yang dimintai ikut konsultasi.

Raksasa keuangan seperti perusahaan pemeringkat Moody's Inc. dan bank Wall Street JPMorgan Chase & Co. telah bereksperimen dengan AI. Tujuannya memangkas biaya, mempercepat proses, dan melihat tren, serta menciptakan ribuan pekerjaan saat mereka mengeksplorasi kasus-kasus penggunaan baru.

Pada bagian lain beberapa perusahaan mengatakan kepada regulator bahwa mereka ingin pengawas internasional bekerja sama dalam bidang-bidang yang terfragmentasi seperti perlindungan data. Perusahaan lain mengatakan aspek-aspek seperti tata kelola dapat diatur di bawah regulasi yang ada seperti Rezim Manajer Senior.