Bloomberg Technoz, Jakarta - Perekonomian Amerika Serikat (AS) memperlihatkan ketangguhan yang mengejutkan. Data terbaru pertumbuhan ekonomi Amerika pada kuartal III-2023 yang dirilis malam ini melampaui estimasi para ekonom dengan tumbuh sebesar 4,9% year-on-year, melompat dari 2,1% pada kuartal II-2023.
Angka itu jauh melampaui konsensus pasar yang memperkirakan PDB Amerika akan tumbuh di angka 4,5%. Namun, masih sesuai dengan perkiraan ekonom Bloomberg Economics yang memperkirakan di angka 4,9%.
"Kenaikan PDB riil mencerminkan kenaikan dalam belanja konsumen, investasi inventori swasta, ekspor, belanja pemerintah federal dan negara bagian dan investasi residensial yang sebagian terpangkas penurunan nonresidential fixed investment," demikian disebutkan dalam rilis data GDP yang dilansir Kamis malam (26/10/2023).
Sementara itu, angka inflasi inti PCE (Personal Consumption Expenditure) tercatat 2,4%, lebih rendah dibandingkan perkiraan konsensus di 2,5% Ini menjadi angka terendah sejak akhir 2020.
Data yang campur aduk ini, di mana ekonomi kuartal III-2023 melampaui ekspektasi akan tetapi angka inflasi PCE lebih rendah, sepertinya membuat para pemodal di pasar obligasi global membacanya sebagai sinyal dovish untuk bunga acuan Federal Reserve.
Memantau pergerakan imbal hasil surat utang Amerika, Treasury, hampir semua tenor mencatat penurunan yield yang mengindikasikan para pelaku pasar fixed income mungkin lega dengan data terbaru tersebut.
UST tenor 10 tahun tergerus 3,4 bps menjadi 4,923%, sementara tenor 2 tahun turun 2,7 bps menjadi 5,094%.
Sementara indeks dolar AS masih melanjutkan kenaikan ke kisaran 106,73 sampai pukul 19:35 WIB, Kamis malam.
(rui)