Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) akan melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham. Perseroan menyiapkan dana Rp 1 triliun dalam aksi korporasi ini dengan target pelaksanaan maksimal 18 bulan sejak Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) di 29 Maret 2023.

Menurut Miranti Hadisusilo, Corporate Secretary & Legal Director, buyback saham maksimal sebanyak 10% dari modal disetor dan ditempatkan. Buyback akan dilakukan pada Saham Seri C.

“Pelaksanaan pembelian kembali Saham merupakan salah satu bentuk usaha perseroan untuk meningkatkan nilai pemegang saham perseroan sehingga akan memberikan fleksibilitas yang besar kepada perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien,” tulis Miranti dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip, Selasa (21/2/2023).

LPPF menerangkan, harga pembelian kembali saham akan mengacu pada ketentuan. Aksi buyback juga akan dilakukan baik melalui Bursa atau di luar Bursa dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Pelaksanaan pembelian kembali Saham diharapkan tidak akan memengaruhi kegiatan usaha dan operasional perseroan dikarenakan perseroan telah memiliki modal kerja yang cukup untuk menjalankan kegiatan usaha,” terangnya.

Data YoY pergerakan saham LPPF. (Dok Bloomberg)
Pada awal perdagangan Selasa pagi, saham LPPF melonjak 175 poin atau 3,37% menjadi Rp 5.375/lembar dibandingkan harga sebelumnya Rp 5.200/lembar. LPPF diperdagangkan sebanyak 533 ribu lembar dengan nilai Rp 2,85 miliar pada 30 menit perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.

Harga LPPF tercatat menjadi yang tertinggi sepanjang tahun (Year to Date/YtD) dan hingga pukul 10:00 saham perseroan masih bertengger pada level Rp 5.375/lembar. Sedangkan sepanjang satu tahun terakhir LPPF sempat berada pada posisi Rp 6,275/lembar di 21 Maret 2023.

Dalam laporan keuangan kuartal III-2023, Matahari Department Store mencatatkan penjualan eceran Rp 2,87 triliun, naik 14,42% dibandingkan periode sebelumnya Rp 2,51 triliun.  Total pendapatan bersih LPPF naik 21,5% menjadi Rp 4,9 triliun dari posisi sebelumnya Rp 4,08 triliun. Laba perseroan juga mengalami kenaikan 140% dari Rp 438,6 miliar menjadi Rp 1,05 triliun sampai dengan akhir September tahun lalu.

Ilustrasi Matahari. (Dok. matahari.com)

Sampai dengan akhir tahun lalu LPPF mengaku mencatatkan laba bersih per saham sebesar Rp 351 juta.  Namun apabila pembelian kembali saham dilaksanakan, dengan asumsi jumlah pembelian kembali saham dilakukan dalam jumlah maksimal, performa laba bersih per saham  Rp 447 juta. Detail laporan kinerja tahun buku 2022 akan perseroan sampaikan pada 24 Februari 2023 mendatang. Perseroan berharap tidak terjadi penurunan pendapatan dan pos pembiayaan usai pelaksanaan buyback saham.

Kepemilikan saham LPPF sampai dengan kuartal III-2022 tercatat masih mayoritas dipegang publik dan saham treasuri sejumlah 1,32 miliar lembar atau mewakili 55,5% dari total modal ditempatkan dan disetor. Sisanya terbagi menjadi milik Auric Digital Retail Pte Ltd 840,77 juta lembar (35,56%), PT Multipolar Tbk 209,99 juta lembar (8,88%).

(wep)

No more pages