Yoolim Lee dan Sohee Kim - Bloomberg News
Bloomberg, Pasar cip dunia tampak mulai pulih dengan pertanda yang ditunjukkan oleh membaiknya penurunan pendapatan SK Hynix, produsen cip memori nomor dua di dunia, yang juga rival dari Samsung Electronics Co.
Selain melaporkan perbaikan penurunan pendapatan untuk kuartal ketiga, SK Hynix mengatakan akan meningkatkan belanja modal. Ini juga merupakan tanda pulihnya pasar cip global setelah lebih dari setahun menghadapi tantangan.
Pendapatan turun 17% menjadi 9,07 triliun won, dibandingkan dengan ekspektasi 8,14 triliun won, menurut perkiraan analis yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Hasil itu adalah perbaikan dari penurunan 47% pada tiga bulan sebelumnya dan penurunan lebih dari 58% pada kuartal sebelumnya.
Kerugian operasionalnya menyusut menjadi 1,79 triliun won, dibandingkan dengan perkiraan kerugian 1,7 triliun won. Kerugian bersihnya sebesar 2,2 triliun won lebih besar dari perkiraan kerugian 1,55 triliun won.
Saham SK Hynix turun sebanyak 4,3% dalam perdagangan awal, penurunan intraday terbesar dalam lebih dari sebulan.
SK Hynix telah berjuang melalui penurunan industri cip karena permintaan untuk ponsel cerdas dan komputer pribadi berkurang. Samsung, yang melaporkan hasil pendahuluan awal bulan ini, mengungkapkan penurunan laba yang mereda daripada kuartal sebelumnya, yang mendorong sahamnya naik.
"Penjualan SK Hynix di kuartal ketiga mungkin lebih baik daripada rekan-rekannya, karena kekuatan perusahaan dalam produk high bandwidth memory (HBM), yang digunakan untuk kecerdasan buatan (AI) generatif," demikian menurut Masahiro Wakasugi, analis industri senior di Bloomberg Intelligence sebelum data pendapatan dirilis.
Produsen cip ini juga telah menghadapi meningkatnya ketegangan politik antara AS dan China, yang mengarah pada perluasan kontrol ekspor pada semikonduktor dan peralatan terkait.
Bulan ini, AS memberikan SK Hynix dan Samsung pembebasan tanpa batas untuk memperoleh peralatan yang mereka butuhkan untuk mempertahankan dan memperluas operasi pembuatan cip raksasa mereka di China.
(bbn)
