Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Dibuka Anjlok Lagi di Rp15.927/US$ Pagi Ini

Ruisa Khoiriyah
26 October 2023 09:30

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) lagi-lagi menenggelamkan mata uang yang jadi lawannya, termasuk rupiah. Di pasar spot pagi ini, nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS dibuka langsung terperosok lagi ke zona Rp15.900-an.

Membuka perdagangan Kamis (26/10/2023), mata uang Indonesia langsung 'terbanting' melemah ke Rp15.927/US$, kehilangan 57 bps dibanding level penutupan kemarin. Pelemahan rupiah tidak sendiri. Hampir semua mata uang yang berhadapan dengan the greenback hari ini terseret lemah.

Di kawasan Asia pagi ini, pelemahan dipimpin oleh won Korea Selatan yang sudah kehilangan 0,63%, lalu rupiah dan baht Thailand yang kehilangan 0,41%. Disusul oleh peso Filipina dan dolar Taiwan. 

Indeks dolar AS melanjutkan penguatan hari ketiga pagi ini di tengah persiapan pelaku pasar menanti data pertumbuhan ekonomi Amerika kuartal III-2023 yang diprediksi bisa mencapai 4,5%, indikasi bahwa perekonomian terbesar di dunia itu masih sangat tangguh. Alhasil, sentimen kenaikan bunga acuan Federal Reserves kembali menguat dengan ekspektasi kenaikan 25 bps di Desember naik lagi jadi 29%.

Hal itu juga yang memicu aksi jual di pasar surat utang global ditandai dengan yield yang semakin melesat naik di mana US Treasury kembali menembus 4,95%. "Dua hari ke depan akan menjadi momen penting yang akan menentukan arah kebijakan bunga the Fed di Desember," kata Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Prayadi dalam catatannya untuk klien, pagi ini.