Bandara ini memiliki runway yang lebih panjang yaitu 1.500 x 30 meter sehingga bisa didarati pesawat yang lebih besar yaitu jenis ATR-72 berkapasitas 78 penumpang dan juga pesawat private jet. Sementara bandara yang lama memiliki runway 850 x 23 meter yang hanya bisa didarati pesawat kecil jenis Cessna Grand Caravan berkapasitas 12 orang.
“Kita harapkan pesawat dari luar negeri yang berkaitan dengan surfing bisa langsung mendarat baik di Padang maupun langsung di pulau Mentawai," ujar Presiden.
“Masyarakat akan mendapatkan multiplier effect, yaitu kesempatan mengembangkan usaha baru yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan kita semua,” katanya menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Menhub Budi menuturkan pembangunan bandara ini merupakan komitmen pemerintah dalam upaya pemerataan pembangunan, khususnya di wilayah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan (3TP) di Sumatera Barat.
“Kehadiran bandara ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata serta sarana mitigasi bencana,” ucap Budi.
Sejak beroperasi pada 7 September 2023, Bandara Mentawai dilayani oleh maskapai Susi Air menggunakan pesawat jenis Cessna Grand Caravan dengan penerbangan sebanyak dua kali dalam seminggu. Saat ini Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara tengah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak termasuk maskapai, untuk menghadirkan layanan transportasi udara menggunakan pesawat yang lebih besar seperti ATR-72.
“Kami bersama pemerintah daerah, para pemangku kepentingan di sektor penerbangan, dan unsur terkait lainnya akan terus bersinergi untuk mengoptimalkan layanan transportasi udara di Kepulauan Mentawai,” tutupnya.
(dov/ain)