Ed Yardeni, Kepala Strategi Investasi dari perusahaan riset yang bernama sama dengan namanya, memberikan kemungkinan 40% untuk pendaratan yang lembut (soft landing) bagi ekonomi AS. Ini merupakan peluang tertinggi di antara empat skenario yang dihadapi pasar tahun ini.
"Kami melihat peluang terbesar untuk pendaratan yang lembut (soft landing) di mana inflasi akan bergerak moderat, obligasi pemerintah AS tetap di bawah puncak pada tahun lalu, dan indeks S&P 500 mengakhiri tahun pada level rekor tertinggi," katanya, dikutip dari Bloomberg News, Selasa (21/2/2023).
Imbal hasil obligasi pemerintah Selandia Baru periode 10 tahunan mencatatkan kenaikan pada perdagangan awal pada Selasa, sementara imbal hasil untuk Australia tetap stagnan. Indeks nilai mata uang dolar Australia naik 0,5% terhadap dolar AS pada Senin, didukung oleh kenaikan harga bijih besi yang mencapai level tertinggi sejak Juni.
BHP Group Ltd., yang merupakan salah satu produsen bijih besi terbesar di dunia, memangkas nilai dividennya setelah ada peningkatan biaya. Ditambah dengan harga komoditas yang terkoreksi, menyebabkan penurunan angka laba bersih. Dampak dari kebijakan zero Covid di China jadi salah satu penyebab.
Indeks nilai mata uang dolar Selandia Baru menguat menjelang pertemuan penetapan suku bunga Reserve Bank Selandia Baru pada Rabu mendatang. Bank sentral setempat diperkirakan akan meningkatkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,75%.
Para pelaku pasar akan mencermati dengan seksama saham-saham di China mainland setelah indeks CSI 300 mencatat kenaikan tertinggi dalam sehari sejak November tahun lalu. Strategist Goldman Sachs Group Inc. menyatakan, dalam catatan riset pada Senin sebelum dimulainya perdagangan, bahwa indeks tersebut dapat melonjak lebih dari seperlima dari level saat ini pada perdagangan 2023.
Di pasar komoditas, harga minyak bergerak naik karena proyeksi berlanjutnya pembukaan kembali perekonomian di China akan mendorong aktivitas secara keseluruhan. Permintaan dari China diperkirakan akan meningkat sebesar 800.000 barel per hari pada 2023, berdasarkan pada perkiraan median dari 11 konsultan yang fokus pada China yang disurvei oleh Bloomberg News. Hasil survei menunjukkan, hal ini akan membawa konsumsi minyak ke level tertinggi sepanjang masa, sekitar 16 juta barel per hari.
Para pelaku pasar juga tengah menantikan petunjuk tentang angka permintaan konsumen AS karena Walmart Inc. dan Home Depot Inc. akan memulai banyak laporan pendapatan ritel pada minggu ini.
(bbn)