Saham Meta awalnya naik lebih dari 5%, tetapi jatuh lebih dari 3% usai diungkapkannya kekhawatiran tentang lingkungan makro.
Dalam beberapa tahun terakhir, Meta telah berusaha meyakinkan investor bahwa perusahaan ini seimbang antara pengeluaran besar untuk teknologi masa depan seperti AI dan VR dengan memastikan bahwa bisnis inti iklan digitalnya tetap tumbuh.
Setelah mencatat penurunan pendapatan pertamanya tahun lalu, investor menghantam sahamnya ke tahun terburuk sepanjang sejarahnya, menunjukkan keraguan mereka terhadap strategi perusahaan ini.
Perusahaan ini membatasi biaya dan melakukan PHK, serta berusaha untuk membalikkan penurunan pendapatannya.
Awalnya, pendapatan Meta yang dilaporkan Rabu tampak menunjukkan pemulihan dari kesulitan dalam bisnis iklannya. Penjualan kuartal ketiga adalah US$34,2 miliar, kata perusahaan ini, dibandingkan dengan perkiraan rata-rata analis sebesar US$33,5 miliar.
Namun, peringatan Meta mengenai ketidakpastian makro ini diresapi oleh pasar seiring dengan rencana pengeluaran yang mahal untuk tahun 2024, sebagian besar pada infrastruktur dan talenta AI. Perusahaan ini juga terus berinvestasi dalam divisi VR, Reality Labs, yang menghabiskan banyak dana.
"Kami menyadari bahwa kami memiliki investasi yang sangat ambisius di masa depan, termasuk dalam jangka waktu yang lama dengan pekerjaan Reality Labs kami dan investasi sebanding yang baru-baru ini kami tambahkan dalam peta jalan AI generatif," kata Li.
Dalam laporan hari Rabu, Meta mengatakan Reality Labs, divisi yang membuat kacamata cerdas dan headset, mencatat kerugian operasional sebesar US$3,7 miliar dari pendapatan sebesar US$210 juta. Sebelumnya, para analis memperkirakan kerugian operasional sebesar US$3,94 miliar dari pendapatan sebesar US$313,4 juta.
(bbn)