"Minyak mentah diperdagangkan dari berita ke berita karena pasar mencoba memasukkan potensi perang yang melibatkan beberapa negara di Timur Tengah," kata Rebecca Babin, seorang trader energi senior di CIBC Private Wealth.
"Hidup dengan berita membuat para trader cemas dan cenderung bereaksi cepat sebelum memahami dampak penuh dari apa yang sedang terjadi."
AS dan Arab Saudi sepakat untuk mengejar upaya diplomasi guna menjaga stabilitas di Timur Tengah, demikian diumumkan oleh Gedung Putih pada Selasa. Hal ini membantu meredakan kekhawatiran akan gangguan besar terhadap pasar minyak. Selain itu, prospek ekspor minyak mentah Venezuela yang lebih banyak telah sebagian mengurangi risiko perang ini.
Harga:
• WTI untuk pengiriman bulan Desember naik US$1,65 menjadi US$85,39 per barel di New York.
• Brent untuk pengiriman bulan Desember naik US$2,06 menjadi US$90,13 per barel.
(bbn)