Namun, Bahlil enggan memerinci berapa penyusutan lahan tambang dari INCO yang bakal dikembalikan ke negara. Dia berdalih belum resmi menandatangani izin perpanjangan kontrak tambang tersebut.
"Saya kurang tahu jumlahnya, karena saya belum teken," kata dia.
Hanya saja, Bahlil mengisyaratkan, rencana pengembangan seluruh wilayah (RPSW) yang telah disetujui oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada 10 April 2023 itu lah yang kemungkinan menjadi landasan penyusutan lahan tambang INCO.
Hingga saat ini, mayoritas saham INCO masih dipegang oleh Vale Canada Limited (VCL) dengan kepemilikan 43,79% porsi saham, disusul dengan MIND ID dengan kepemilikan 20%, dan Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03%. Adapun, kepemilikan publik pada Vale sebesar 21,18%.
Dalam beberapa kesempatan, INCO sendiri telah mengisyaratkan untuk melepas sahamnya sebesar 14% kepada MIND ID. Namun, hingga saat ini, progres tersebut masih tersendat lantaran kedua belah pihak masing-masing berkutat ingin menjadi pengendali perusahaan.
(ibn/wdh)