Logo Bloomberg Technoz

“Saya melihat, keraguan yang muncul saat ini dan pikiran banyak orang terhadap keputusan Pak Prabowo memilih Mas Gibran adalah hal yang dapat dipahami,” terang Luhut. Puja-puji Luhut kembali dialamatkan kepada keduanya dengan harapan pembangunan berkelanjutan yang terjadi di Indonesia saat ini bisa diteruskan.

Luhut mengingatkan pemilu 2019 bisa menjadi contoh bagaimana Prabowo yang kalah saat kontestasi politik dengan Jokowi, justru masuk dalam pemerintahan terpilih. “Tentu kita tentu tidak ingin kembali melihat terbelahnya masyarakat seperti di beberapa pemilu lalu. Pelajaran dari pandemi Covid-19 dan tantangan lain seperti kondisi geopolitik global sekali lagi membuktikan bahwa persatuan adalah kebutuhan mutlak kita,” papar dia.

Dari yang dulu berseteru kemudian bersatu, lanjut Luhut, membawa dampak positif untuk Indonesia. “Maka adalah hal yang wajar jika simbol persatuan ini perlu untuk dilanjutkan,” papar Luhut, yang kembali memuji pasangan Prabowo - Gibran.

Presiden Joko Widodo bersama dua menteri, Luhut Pandjaitan dan Airlangga. (Dok: Bloomberg)

Masih dalam catatannya, Luhut sebut dirinya tetap mendukung Presiden Jokowi dengan visi yang dia usung. Terlebih bagaimana sebagai pemimpin mampu bertindak dan memutuskan sebuah pilihan. Luhut menyanjung integritas, dedikasi, dan tindakan Jokowi

“Peran Pak Jokowi tidak dapat disangkal telah memegang tempat yang penting dalam lanskap politik Indonesia. Dengan demikian marilah kita senantiasa menjaga kerendahan hatu, menjauhkan diri dari sikap angkut dan bergerak dengan penuh kesadaran seta empati,” kata Luhut.

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. (Tangkapan Layar Instagram @luhut.pandjaitan)

(wep/spt)

No more pages