Laporan pada hari Selasa ditunda selama seminggu setelah ONS mengakui tingkat respons yang sangat rendah dalam survei terbarunya — dengan pekerja muda seringkali kurang mewakili dalam data tersebut.
Morgan mengatakan bahwa kesulitan untuk mendapatkan respons survei sebagian merupakan fenomena "generasi" dan telah terjadi di seluruh dunia.
"Jika Anda memikirkan orang yang memiliki waktu paling sedikit, mereka cenderung menjadi orang yang lebih muda," kata Morgan dalam sebuah wawancara pada hari Selasa.
"Orang-orang sangat terhubung, dan ada begitu banyak pilihan untuk mereka dalam cara menghabiskan waktu mereka. Saya benar-benar berpikir ini sangat berbeda dalam hal dunia di mana kita hidup sekarang dibandingkan dengan mungkin hanya 20 tahun yang lalu."
Mulai musim semi mendatang, ONS akan meluncurkan survei angkatan kerja baru yang bertujuan untuk meningkatkan respons dan merilis data yang lebih akurat.
Pejabat akan mendekati tiga kali lipat jumlah orang, menggunakan survei online, dan melakukan wawancara tatap muka di daerah-daerah dengan tingkat respons yang lebih rendah. Survei pasar tenaga kerja adalah laporan terbesar dan paling kompleks yang dilakukan oleh ONS dan sangat bergantung pada kontak dengan masyarakat.
Morgan mengatakan bahwa telah terjadi penurunan jangka panjang dalam respons survei dan masalah dalam mengumpulkan cukup data dari kelompok-kelompok tertentu, termasuk pekerja muda.
Masalah-masalah ini muncul pada saat bank sentral sedang memeriksa angka-angka pasar tenaga kerja dengan cermat untuk mencari tanda-tanda bahwa tekanan inflasi pada upah dan harga sedang melonggar. BOE merujuk pada meningkatnya pengangguran ketika memutuskan untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunganya bulan lalu.
Morgan mengatakan para pengambil kebijakan "bisa percaya" pada angka-angka tersebut meskipun sifat eksperimental dari data tersebut. Dia mengatakan bahwa survei lain tidak akan terpengaruh oleh masalah yang memengaruhi data pasar tenaga kerja.
"Ini adalah tantangan yang sangat umum dengan rekan-rekan statistik kami di negara-negara lain di mana kami menghadapi kesulitan untuk menjaga tingkat respons dan survei rumah tangga," katanya.
"Kehidupan orang berubah. Orang sibuk dan di seluruh dunia. Mereka tidak mengisi survei seperti yang mereka lakukan dahulu."
(bbn)
