Salah satunya, kata dia, keputusan menutup perusahaan CV Empos Tiran yang menjadi produsen rodentisida karena berkaitan dengan kebijakan pemerintah di bidang pertanian.
“Perusahaan aku tutup yang berhubungan dengan pertanian, yang racun tikus. Tapi yang lain jangan ditutup dong ga ada hubungan dengan pertanian. Intinya Mentan tidak punya konflik kepentingan, dan anda awasi tapi jangan fitnah,” ujar Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Rabu (25/10/2023).
Pria dengan nama lengkap Andi Amran Sulaiman merupakan pria kelahiran 27 April 1968 asal Bone, Sulawesi Selatan. Sebelum menjadi pengusaha, dia sempat bekerja selama 15 tahun di PT Perkebunan Nusantara XIV.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 29 Oktober 2019, total harta kekayaan Amran menyentuh angka Rp279,58 miliar. Adapun harta kekayaan tersebut didominasi berasal dari harta tanah dan bangunan sebesar Rp42,24 miliar. Aset tanah dan bangunannya ini tersebar mulai dari di kawasan Kota Makassar dan Kota Gowa. Aset ini tercatat atas hasil sendiri.
Selain itu, Amran juga memiliki sejumlah aset transportasi dan mesin yang ia sebesar Rp3,42 miliar dari keseluruhan harta kekayaannya. Terdiri atas Hummer Jeep Tahun 2009 seharga Rp2,5 miliar, Toyota Camry Sedan tahun 2005 seharga Rp300 juta, Toyota Fortuner Jeep tahun 2006 seharga Rp450 juta, dan Toyota Kijang Innova tahun 2005 seharga Rp170 juta.
Amran juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp281,73 juta, surat berharga senilai Rp205,53 miliar, kas dan setara kas senilai Rp28,35 miliar, dan harta lainnya sebesar Rp38 juta.
Total, Amran memiliki harta kekayaan sebesar Rp279,87 miliar. Namun, Amran tercatat memiliki hutang sebesar Rp293,73 jutaan sehingga total harta kekayaannya menjadi Rp279,58 miliar.
(dov/frg)
