Logo Bloomberg Technoz

Meski demikian, peluang rupiah untuk kembali menguat masih terbuka. Secara teknikal, Relative Strength Index (RSI) pasangan USD/IDR ada di 74,45.

RSI di atas 70 menandakan dolar AS sudah jenuh jual (overbought). Oleh karena itu, dolar AS bisa mengalami tekanan jual dan melemah.

Target terdekat adalah Rp 15.768/US$ yang jika tertembus rupiah bisa menguat lagi ke Rp 15.674/US$. Target paling optimistis ada di Rp 15.153/US$.

Transaksi Berjalan

Faktor risiko bagi rupiah masih datang dari transaksi berjalan. Transaksi berjalan adalah neraca yang menggambarkan arus devisa dari ekspor-impor barang dan jasa. 

Devisa dari pos ini lebih bertahan lama, berkesinambungan, dibandingkan yang datang dari investasi portofolio di sektor keuangan alias hot money. Oleh karena itu, transaksi berjalan menjadi penting bagi fundamental mata uang suatu negara.

Sebagai negara net-importir migas, transaksi berjalan Indonesia terancam defisit akibat kenaikan harga minyak dunia seiring konflik di Timur Tengah. Mulai Juni hingga September, harga minyak terus membukukan kenaikan secara bulanan. Harga si emas hitam naik 4 bulan beruntun.

Michael Setjoadi, Head of Institutional Equity, RHB Sekuritas, menyebut selama ini Bank Indonesia (BI) mencoba menahan pelemahan rupiah dengan intervensi di pasar. Akibatnya, cadangan devisa terus tergerus,

Per akhir September, cadangan devisa tercatat US$ 134,98 miliar. Ini adalah yang terendah sejak November tahun lalu.

“Cadangan devisa kita sudah makin turun dari data terakhir. Sampai kapan bisa intervensi?” tegas Michael.

(aji)

No more pages