Lonjakan yield obligasi itu disebabkan oleh kombinasi kekhawatiran atas inflasi dan kenaikan biaya utang, menurut O'Hanley.
"The Fed memiliki pekerjaan yang sulit. Mereka melakukan apa yang perlu mereka lakukan, yaitu benar-benar fokus pada data, tidak memprediksi terlalu dini, tetapi jeda seperti yang telah mereka lakukan sekarang."
Berbicara di sela-sela Future Investment Initiative tahunan di Arab Saudi, O'Hanley juga mengatakan geopolitik pun tengah membebani pasar sekarang dengan konflik Israel dan Hamas.
"Investor di dunia pada umumnya melihat ini dan mengambil jeda," katanya. "Ini membebani pasar, dan lebih penting lagi pada politik dunia — bagaimana negara-negara saling berhadapan."
(bbn)
No more pages