Bloomberg Technoz, Jakarta - Animo pemodal di pasar surat utang domestik masih belum pulih. Di pasar primer, minat para investor menggenggam surat utang RI mencatat tren penurunan berturut-turut dalam dua bulan terakhir terutama untuk jenis Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). 

Hari ini, lelang SBSN mencatat rekor penawaran masuk terendah sepanjang tahun dengan nilai hanya Rp8,24 triliun, di bawah target indikatif yang dipatok pemerintah sebelumnya. 

Akibat minat yang rendah itu pemerintah akhirnya hanya memenangkan senilai Rp2,03 triliun, rekor terendah di tengah upaya pemerintah menaikkan target emisi SBN pada kuartal IV ini.

Tren penurunan animo investor di pasar primer tidak bisa dilepaskan dari sentimen negatif yang masih membebani pasar hingga sempat menyeret nilai tukar rupiah mendekati Rp16.000/US$ kemarin akibat arus keluar modal asing.

Selama ini, rata-rata nilai penawaran masuk dari para investor di pasar primer atau lelang jarang di bawah Rp20-an triliun. Akan tetapi, tingkat imbal hasil obligasi global yang terus melejit di mana yield Treasury, surat utang AS, menyentuh level rekor 5% ditambah imbal hasil obligasi Jepang yang juga naik, membuat pasar obligasi bergolak.