Bloomberg Technoz, Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengeklaim anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) saat ini masih kebal dari tekanan depresiasi rupiah dan fluktuasi harga minyak dunia.

Dengan demikian, dia meyakini kapasitas fiskal Indonesia tidak akan jebol untuk menjaga harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi agar tidak naik, meski harga minyak dan rupiah terus beranomali.

“APBN aman dan akan aman. APBN on track. Outlook defisit [anggaran] per Juni 2,3% [terhadap produk domestik bruto] PDB. Estimasi kita menunjukkan bahwa defisit justru akan lebih rendah dari PDB. Nanti akan kami umumkan,” ujarnya di sela US-Indonesia Investment Summit 2023, Selasa (24/10/2023).

Di sisi lain, Febrio mengatakan penerimaan negara juga masih berada di jalur yang solid, demikian halnya dengan belanja pemerintah.

Menurutnya, pemerintah juga memiliki tata kelola APBN yang lebih fleksibel dalam beberapa tahun terakhir, sehingga masih ada ruang untuk melakukan penyesuaian di tengah jalan atau menjadi ‘shock absorber’ atau bantalan jika sewaktu-waktu terjadi gejolak.