Pesaing utama Intel di PC, Advanced Micro Devices Inc, kini juga sedang mengerjakan prosesor berbasis Arm, menurut orang-orang tersebut. AMD saat ini memiliki lisensi teknologi Intel. Kabar yang mengejutkan para investor, membuat saham Intel turun 3,1% pada Senin waktu setempat.
Hal ini bukan kali pertama penggunaan teknologi Arm — yang umumnya digunakan pada smartphone — untuk mengacaukan industri prosesor PC. Sejumlah perusahaan telah mencoba prosesor PC tradisional selama bertahun-tahun dengan dampak yang kecil.
Nvidia pernah mencoba masuk ke pasar tersebut dibawah mantan eksekutif Rene Haas, yang sekarang menjalankan Arm, lebih dari satu dekade lalu.
Windows RT, yang diumumkan Microsoft pada acara CES di tahun 2011, dirancang untuk berjalan pada desain Arm. Surface, laptop milik Microsoft, yang pertama didasarkan pada sistem operasi tersebut. Surface menggunakan cip Nvidia Tegra. Namun model-model awal tersebut tidak laku.
Apple Inc. sudah menyediakan model yang lebih mutakhir untuk menggantikan teknologi Intel. Apple juga beralih dari menggunakan prosesor Intel pada komputer Mac dengan desain internal yang didasarkan pada standar Arm. Perubahan ini berhasil mendongkrak penjualan Mac.
Qualcomm Inc, pembuat cip ponsel terbesar, saat ini merupakan satu-satunya pembuat cip berbasis Arm untuk PC berbasis Windows.
Reuters sebelumnya melaporkan upaya Nvidia ini, yang membuat saham Arm naik 4,9% di New York. Nvidia juga dilaporkan naik 3,8%. Perwakilan dari AMD, Arm dan Nvidia menolak berkomentar.
Langkah ini akan mengepung Intel, pelopor produsen cip untuk PC tersebut. Intel telah berjuang untuk mendapatkan kembali pangsa pasar dan keunggulan teknologinya di bawah kepemimpinan Chief Executive Officer Pat Gelsinger. Penambahan Nvidia dan AMD ke dalam persaingan yang mencakup Apple dan Qualcomm, hanya memperuncing persaingan.
Nvidia - produsen cip paling berharga di dunia, dengan kapitalisasi pasar sekitar US$1,1 triliun — kini merupakan raksasa yang semakin tangguh. Perusahaan ini menggunakan dominasinya dalam rantai kartu grafis video game untuk mengembangkan cip yang dapat mendukung komputasi AI.
Upaya Nvidia membuahkan hasil dengan banyaknya pesanan dari perusahaan teknologi di seluruh dunia. Mereka kini berlomba mengadopsi alat kecerdasan buatan — dan membutuhkan lebih banyak kekuatan pemrosesan untuk menjalankannya. Nvidia menjadi produsen pertama yang melewati valuasi US$1 triliun pada awal tahun ini.
Intel, justru mengalami sebaliknya. Perusahaan terus mengalami penurunan nilai dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan dengan kenaikan pada tahun 2023, perusahaan ini saat ini bernilai sekitar US$142 miliar.
AMD juga berkembang di bawah CEO Lisa Su. AMD kini tidak lagi identik sebagai pesaing Intel versi paket hemat. AMD menghadirkan beberapa generasi produk yang telah memenangkan pangsa pasar. AMD sebelumnya mengatakan akan mempertimbangkan produk berbasis Arm namun mengurungkan niat.
Baru-baru ini, Su mengatakan bahwa perusahaan akan memproduksi perangkat khusus dengan kombinasi teknologi, termasuk Arm, jika diminta oleh pelanggan.
Seperti cip PC Nvidia, prosesor berbasis Arm dapat mulai dijual pada awal 2025, kata orang-orang yang mengetahui masalah ini.
(bbn)