Berdasarkan pemantauan, beberapa bank asing terpantau mematok kurs jual dolar AS jauh lebih mahal. Di bank HSBC, pagi ini terpantau kurs jual dolar AS di harga Rp16.173/US$.
Bank DBS Indonesia juga mematok harga Rp16.173/US$ bagi nasabah yang ingin membeli dolar AS. Bank asing asal Singapura, Bank UOB bahkan sudah mematok harga jual dolar AS di level Rp16.287/US$.
Sementara itu, bank swasta terbesar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membanderol harga jual di Rp16.025/US$ untuk kurs bank notes dan TT counter.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), mematok kurs jual dolar AS di harga Rp15.888/US$ untuk special rate, sementara untuk TT counter dan bank notes harga dolar AS masih mahal di Rp15.995/US$.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjual dolar AS di harga Rp15.970/US$. Sedangkan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mematok kurs jual dolar AS di harga Rp15.995/US$.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sebelumnya menyebut kejatuhan nilai tukar rupiah yang hampir menyentuh level psikologis baru di Rp16.000/US$ kemarin, masih terkendali. Selain itu, dampak pelemahan rupiah terhadap sektor keuangan, sektor riil dan inflasi, juga dinilainya masih terkendali.
"Kalau kita lihat persentase, depresiasi mata uang kita masih aman," ujarnya di sela acara BNI Investor Daily Summit, pagi tadi.
(ibn/wdh)