Logo Bloomberg Technoz

Sebagai informasi, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global tahun ini tumbuh 3%. Tahun depan diperkirakan melambat menjadi 2,9%.

"Kebijakan kenaikan suku bunga yang tinggi dan dalam waktu yang lama oleh Amerika Serikat juga makin merumitkan, utamanya bagi negara-negara yang berkembang. Capital outflow, semuanya lari balik ke Amerika Serikat semakin juga merumitkan kita semuanya," terang Jokowi.

Tantangan ketiga, sambung Jokowi, adalah konflik geopolitik. Saat perang di Ukraina belum selesai, kini muncul gesekan baru di Timur Tengah antara Israel dan kelompok Hamas.

"Hamas-Israel semakin mengkhawatirkan semua negara sekarang ini, karena larinya nanti bukan hanya perangnya di Israel di Palestina. Kalau meluas melebar ke Lebanon, melebar ke Suriah, melebar nanti misalnya dengan Iran, akan semakin merumitkan masalah ekonomi semua negara karena harga minyak pasti akan naik," papar Jokowi.

Ke depan, demikian Jokowi, bukan tidak mungkin harga minyak bisa menyentuh US$ 150/barel.

"Saya cek kemarin harga Brent masih US$ 89. Namun kalau misalkan meluas seperti yang saya bilang tadi, kita nggak mengerti apakah bisa mencapai US$ 150. Inilah yang harus kita waspadai, hati-hati semuanya. Baik sisi moneter maupun sisi fiskal," tuturnya.

(aji)

No more pages