Selain itu, Israel juga mempertimbangkan nasib sekitar 200 orang yang ditawan di Jalur Gaza. Demikian diungkapkan oleh sumber yang mengetahui hal tersebut.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), Brent masih berada di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) di 52,07.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang di posisi bullish.
Namun, penurunan eskalasi di Timur Tengah bisa membuat harga minyak tertekan. Untuk Brent, target koreksi atau support terdekat ada di US$ 89,93/barel.
Jika tertembus, maka ada risiko turun lagi menuju US$ 84,42/barel. Target paling pesimistis adalah US$ 82,55/barel.
Sementara target kenaikan atau resisten terdekat adalah US$ 90,76/barel. Jika tertembus, maka ada kemungkinan naik lagi menuju US$ 91,51/barel.
Untuk WTI, skor RSI ada di 48,79. Berbeda dengan Brent, WTI masih menghuni area bearish dengan RSI di bawah 50.
Juga berbeda dengan Brent, WTI masih ada peluang naik meski terbatas. Resisten terdekat ada di US$ 86,61/barel. Jika tertembus, maka ada kemungkinan naik lagi menuju US$ 87,95/barel.
Sementara support terdekat adalah US$ 85,89/barel. Penembusan di titik ini bisa membawa harga WTI menuju US$ 78,08/barel.
(aji)