Bank Indonesia akan sangat waspada berjaga di pasar di hari kedua perdagangan pekan ini, setelah kemarin rupiah mengawali perdagangan 'langsung terbanting' anjlok, diduga karena ada aksi panic buying valas oleh para importir yang mencemaskan pelemahan rupiah lebih dalam. Maklum, di banyak bank, terutama bank-bank menengah, harga dolar AS sudah dibanderol Rp16.000-Rp16.100/US$, sementara kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) kemarin ditutup di Rp15.943/US$.
Level penutupan JISDOR lebih lemah dibanding pasar spot di mana nilai tukar rupiah atas dolar AS parkir di Rp15.935/US$, melemah 0,38%. Rupiah keluar menjadi valuta Asia terlemah kedua setelah ringgit, bahkan sempat memimpin pelemahan dengan amblas ke Rp15.962. Tanpa intervensi BI di tengah hari kemarin baik di pasar spot maupun NDF, harga dolar AS kemungkinan sudah jebol rekor psikologis di Rp16.000/US$.
- dengan bantuan Mis Fransiska Dewi.
(rui)