Usai akhir pekan lalu hampir menyentuh 5%, kini yield untuk tenor 10 tahun melandai ke kisaran 4,8%.
“Puncak yield memang belum bisa ditebak sehingga pasar saham masih akan mengalami tekanan. Satu hal yang pasti, Oktober akan mempertahankan reputasinya sebagai bulan yang paling volatil,” kata Sam Stovall, Chief Investment Strategist di CFRA.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif hartian (daily time frame), IHSG sedang dalam fase bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 21,81. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset tengah bearish.
Akan tetapi, RSI di bawa 30 berarti sudah tergolong jenuh jual (oversold). Oleh karena itu, IHSG berpeluang bangkit meski sepertinya relatif terbatas.
Target kenaikan terdekat ada di 6.758 yang jika tertembus bisa naik lagi menuju 6.776. Target paling optimistis ada di 6.934.
(aji)