Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani Ungkap Defisit Anggaran 2024 di 2,16-2,64% PDB

Tara Marchelin
20 February 2023 15:53

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani di Mandiri Investment Forum 2023. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani di Mandiri Investment Forum 2023. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah akan segera memulai pembahasan awal untuk menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja negara (RAPBN) 2024. Sebelum RAPBN, pemerintah dan DPR akan bersama-sama membahas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, defisit anggaran 2024 diperkirakan berada di kisaran 2,16-2,64% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Lebih rendah dibandingkan rencana defisit APBN 2023 yakni 2,845 PDB.

Sementara keseimbangan primer (primary balance) direncakan mendekati nol. Artinya utang lama tidak dibayar dengan utang baru.

"Pemerintah akan memfokuskan kepada infrastruktur karena akan meningkatkan produktivitas dan competitiveness dari perekonomian kita. Dengan landasan itu, maka tahun depan anggaran diperkirakan akan dijaga. Di satu sisi pendapatan negara akan tetap tumbuh dengan tax ratio yang terus meningkat dan belanja negara yang akan dijaga terus disiplin namun disesuaikan dengan agenda nasional," papar Sri Mulyani usai Raapt Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/2/2023).

Saat ini, lanjut Sri Mulyani, lingkungan global masih sangat dinamis. Peningkatan tensi geopolitik, inflasi tinggi yang menyebabkan kenaikan suku bunga, dan pembukaan kembali (reopening) di China usai pencabutan kebijakan zero Covid.