Logo Bloomberg Technoz

Perhatian di Asia kemungkinan besar akan difokuskan pada China, setelah serangkaian penangkapan di berbagai industri dan penyelidikan terhadap Foxconn Technology Group, mitra terpenting Apple Inc. Para trader juga secara cermat mengawasi penurunan Indeks Komposit Shanghai, yang mengancam untuk melampaui level dukungan teknis.

Imbal hasil (yield) obligasi AS atau Treasury 10 tahun turun tajam pada hari Senin setelah mencapai 5%, di tengah volatilitas yang dipicu oleh ekspektasi Bank Sentral AS Federal Reserve (the Fed) akan menjaga suku bunga tinggi dan pemerintah akan meningkatkan penjualan obligasi untuk menutupi defisit yang semakin melebar. Yield tersebut naik sebanyak 11 basis poin ke 5,02%, tertinggi sejak tahun 2007, sebelum kembali turun dan mencapai level 4,83%.

"Ketika level puncak yield 10 tahun masih belum bisa ditebak, pasar ekuitas AS akan tetap berada di bawah tekanan karena pembacaan luas dan kekuatan relatif belum mencapai titik ekstrem," kata Sam Stovall, chief investment strategist di CFRA. "Akibatnya, satu hal yang pasti: Oktober akan menambah reputasinya sebagai bulan paling bergejolak dalam setahun."

Grafik pasar obligasi AS. (Sumber: Bloomberg)

Beberapa pelaku pasar obligasi yang paling terkemuka mengatakan penurunan historis dalam Treasury AS telah terlalu jauh. Investor miliarder Bill Ackman menulis dalam sebuah postingan di media sosial bahwa dia menghentikan taruhannya terhadap obligasi pemerintah AS seiring dengan meningkatnya risiko global. Bill Gross, salah seorang pendiri Pacific Investment Management Co., menulis bahwa dia membeli kontrak berjangka dengan suku bunga jangka pendek untuk mengantisipasi adanya resesi pada akhir tahun.

Menurut Marko Kolanovic dari JPMorgan Chase & Co, dampak penuh dari kampanye pengetatan yang paling agresif oleh bank sentral global dalam beberapa dekade masih belum terasa, dan akan menjadi beban bagi pasar keuangan tahun depan.

Penghalang Besar

Harga minyak naik tipis di awal perdagangan Asia, menyusul penurunan pada hari Senin karena Israel tampaknya menunda intensitas perangnya. Ada seruan yang semakin meningkat di dalam negeri untuk memikirkan ulang cakupan invasi darat ke Gaza, yang diperkirakan akan terjadi beberapa hari mendatang. Menysul kabar ini, harga emas bergerak dengan perubahan yang kecil.

Investor yang menantikan musim laporan keuangan menggantungkan harapannya pada teknologi besar.

Lima perusahaan terbesar dalam S&P 500 — Apple Inc., Microsoft, Alphabet Inc., Amazon.com Inc., dan Nvidia Corp. — menyumbang sekitar seperempat dari kapitalisasi pasar di benchmark tersebut. Pendapatan mereka diperkirakan akan melonjak 34% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut perkiraan analis yang dikompilasi oleh Bloomberg Intelligence.

Michael Wilson dari Morgan Stanley, salah satu suara paling pesimis terhadap saham AS, mengatakan bahwa ia "tidak akan terkejut" jika terjadi penurunan lebih lanjut dalam S&P 500. Karena "ekspektasi pendapatan kemungkinan terlalu tinggi untuk kuartal keempat dan tahun 2024, dan pengetatan kebijakan kemungkinan besar akan dirasakan baik dari segi moneter maupun fiskal."

Di tempat lain, harga Bitcoin melampaui $31,000. Obligasi dolar Argentina menjadi yang paling buruk dalam pasar negara berkembang karena investor khawatir terkait pemilihan presiden antara menteri ekonomi negara itu dan seorang libertarian radikal.

(bbn)

No more pages