Logo Bloomberg Technoz

Israel Belum Gerakkan Serangan Darat karena Sandera dan Hizbullah

News
24 October 2023 05:38

Kendaraan tempur medis tentara Israel melewati Kibbutz Be'eri, Israel, Minggu (22/10/2023). (Kobi Wolf/Bloomberg)
Kendaraan tempur medis tentara Israel melewati Kibbutz Be'eri, Israel, Minggu (22/10/2023). (Kobi Wolf/Bloomberg)

Ethan Bronner-Bloomberg News

Bloomberg, Dua pekan lebih sejak perang Israel dan Hamas, ratusan ribu tentara termasuk sejumlah besar komponen cadangan sudah dikerahkan. Namun untuk invasi darat masih dipertimbangkan Israel lantaran pertimbangan sandera dan potensi serangan mematikan dari Hizbullah.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengakui bahwa kekhawatiran risiko Israel melakukan serangan darat muncul dalam diskusi dengan kabinet. Di antaranya rudal-rudal yang akan dihujamkan Hizbullah dari Lebanon, nasib ratusan sandera di Gaza hingga jumlah korban militer Israel yang bisa lebih banyak.

Namun demikian, Netanyahu mengatakan, kondisi ini tak akan membatalkan masuknya tentaranya ke Gaza. Diketahui serangan udara masih terus berlanjut. Veteran militer dan keamanan Israel sendiri sempat mengingatkan agar Israel tak mengambil langkah ceroboh dalam membalas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 warga Israel tersebut.

“Tidak ada salahnya menunggu operasi darat,” kata mantan penasihat keamanan nasional, Yaakov Amidror lewat televisi pada Minggu malam.