Namun begitu analis menyatakan bahwa rencana dari eks bos perusahaan teknologi ini tetap menghadirkan ketidakpastian di pasar.
“Kami rasa ketidakpastian dari divestasi manajemen dan founder GOTO akan terus membayangi harga saham dalam jangka menengah,” tulis JP Morgan. Ketiga petinggi GOTO yang mengumumkan rencana pelepasan saham pada Kamis (19/10) malam adalah mantan CEO Andre Sulistyo, co-founder Kevin Aluwi dan co-founder & Komisaris William Tanujaya.
Sepanjang minggu lalu GOTO masih masuk top 10 saham yang paling banyak diperdagangkan. Dalam catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), dilansir Senin (23/10/2023), total nilai perdagangan GOTO mencapai Rp2,35 triliun, lebih tinggi dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Lalu 37,74 miliar saham GOTO telah ditransaksikan sepanjang periode 16-20 Oktober 2023 atau menjadi yang tertinggi di antara 10 saham yang paling besar ditransaksikan minggu lalu. Dalam catatan riset terbaru JPMorgan, rencana pelepasan sebagian kecil oleh tiga orang mantan jajaran direksi GoTo Gojek Tokopedia memberi dampak pada seluruh pemegang saham.
Mandiri Sekuritas dalam laporannya terakhir mengatakan bahwa kondisi fundamental GOTO masih cukup terjaga. Mandiri Sekuritas tidak menyinggung aksi jual saham dipengaruhi oleh sentimen dari tiga petinggi perusahaan. Yang jelas secara data, Mandiri Sekuritas melihat pemegang saham kakap tidak mengalami banyak perubahan.
“Apa yang menyebabkan aksi jual? Kami tidak berpikir bahwa aksi jual ini sepenuhnya dipicu oleh kekhawatiran fundamental.” tulis Mandiri Sekuritas lewat analis Adrian Joezer dan Jennifer Audrey, dikutip Senin.
“Tidak ada perubahan pada kepemilikan dua pemegang saham terbesar GOTO, dengan Taobao dan Softbank masih memegang 8,72% dan 7,62% saham di GOTO per 12 Oktober.”
(ezr)