“Saat ini personel pengamanan baik dari TNI dan Polri sampai dengan saat ini telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan 2 SSK Brimob dari pusat,” ujarnya.
Bentrokan maut yang disebut diawali dari adanya provokasi menyebabkan terjadi kerusuhan dan perusakan di smelter GNI di Morowali Utara. Diketahui pabrik peleburan nikel itu memang memiliki banyak karyawan WNA asal China selain karyawan lokal. Kapolri menyatakan bahwa ada sekitar 1300 TKA di sana dengan kemampuan atau skill dan kemudian ada 11 ribu pekerja lokal asal Indonesia.
"Bentrokan yang terjadi di perusahaan smelter GNI dipicu adanya provokasi yang muncul karena ada ajakan mogok kerja dan ada masalah industrial yang sedang dirundingkan. Muncul viral seolah-olah telah terjadi pemukulan oleh TKA terhadap TKI. Ini yang kemudian memunculkan provokasi dan menyebabkan terjadinya penyerangan," lanjut dia.
(ezr)