Logo Bloomberg Technoz

“Ya kan bagian pemerintah harus lebih banyak. Saham pemerintah, kemudian pendapatan pemerintah harus bertambah, karena itu persyaratan di dalam undang-undang,” tutur Arifin,  ditemui di kantornya, Jumat pekan lalu.

Dia pun belum dapat mengungkapkan kapan negosiasi perpanjangan IUPK Freeport akan dituntaskan. “Kalau itu disepakati oleh kedua pihak, maka jalan. Karena banyak pihak yang sedang bernegosiasi,” ujarnya. 

Peta area PT Freeport Indonesia (Dok ptfi.co.id)


Dalam wawancara bersama Bloomberg Technoz belum lama ini, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengonfirmasi kabar bahwa pemerintah meminta perusahaan membangun satu proyek smelter baru di Papua, sebagai syarat perpanjangan IUPK setelah 2041.

Menurutnya, rencana proyek baru itu sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan bersama pemerintah. Dengan demikian, dia belum dapat mengungkapkan lokasi resmi yang dipilih untuk pembangunan smelter tersebut.

"Kita diskusi terus sama pemerintah. Kalau terpetakan sudah, tetapi masih dibicarakan terus sama pemerintah," ujar Tony, medio September.

Tony tidak menampik rencana pembangunan smelter baru di Papua tersebut merupakan syarat yang diminta pemerintah agar Freeport mendapatkan perpanjangan IUPK setelah masa izin saat ini habis pada 2041.

Sayangnya, sampai dengan saat ini pemerintah belum memberikan kepastian tentang perpanjangan IUPK yang dijanjikan tersebut. Selama belum ada kepastian, Tony menegaskan Freeport tidak akan mengambil langkah investasi apapun.

“Kalau PTFI melakukan investasi, harus ada kepastian dahulu. Sebab, saya kan harus laporan kepada pemegang saham saya [Freeport McMoRan Inc.]. Saya belum bisa bilang apa-apa karena feasibility studies-nya belum jadi. Belum ada kepastian akan hal itu,” sebutnya. 

Lokasi tambang PT Freeport Indonesia di Grasberg Papua (Dadang Tri/Bloomberg)


Operasi Tambang PTFI

Di dalam dokumennya, Freeport-McMoRan juga memaparkan FCX memiliki 48,76% kepemilikan di PTFI dan mengelola operasi penambangannya. Hasil PTFI dikonsolidasikan dalam laporan keuangan FCX.

Berdasarkan ketentuan perjanjian yang dibuat pada 2018, kepentingan ekonomi FCX adalah PTFI sebesar 48,76% dan sebelum 1 Januari 2023 diperkirakan sebesar 81%.

“Selama periode investasi multi-tahun, PTFI telah berhasil meresmikan tiga tambang blok gua skala besar di distrik mineral Grasberg [Grasberg Block Cave, Deep Mill Level Zone dan Big Gossan], dan merealisasikan volume produksi tahunan sekitar 1,6 miliar pon tembaga dan 1,6 juta ons emas,” papar perusahaan.

Adapun, tingkat penggilingan dari tambang bawah tanah ini rata-rata menghasilkan 206.600 metrik ton bijih per hari pada 2017. Pada kuartal III-2023 meningkat sekitar 10% dari 188.700 metrik ton bijih per hari pada kuartal III-2022.

Selama kuartal ketiga tahun berjalan, PTFI berhasil mengoperasikan crusher baru untuk mendukung peningkatan laju penambangan di badan bijih Grasberg Block Cave.

Proyek PTFI yang sedang berjalan untuk memasang fasilitas penggilingan tambahan diharapkan akan selesai pada awal 2024. Proyek ini akan meningkatkan kapasitas penggilingan menjadi sekitar 240.000 metrik ton bijih per hari untuk menyediakan bijih skala besar yang berkelanjutan.

PTFI juga sedang memajukan proyek pemulihan pabrik dengan pemasangan sirkuit pembersih tembaga baru yang diharapkan akan selesai pada semester II-2024 dan untuk menyediakan tambahan produksi logam sebesar sekitar 60 juta pon tembaga dan 40.000 ons emas per tahun.

PTFI sedang memajukan rencana untuk mengalihkan sumber energi yang ada dari batu bara ke gas alam cair, yang diharapkan dapat mengurangi emisi GRK Lingkup 1 PT-FI di distrik mineral Grasberg secara signifikan.

Selain itu, PTFI sedang merencanakan investasi pada fasilitas siklus gabungan berbahan bakar gas baru di Grasberg dengan target mulai beroperasi pada 2027.

“Belanja modal untuk fasilitas baru tersebut, yang akan dikeluarkan selama tiga hingga empat tahun ke depan, diperkirakan berjumlah US$1 miliar yang mewakili tambahan biaya sebesar US$0,4 miliar dibandingkan dengan rencana investasi sebelumnya untuk memperbarui unit batubara yang ada,” papar McMoRan.

Ilustrasi PT Freeport Indonesia (Dok. PT Freeport Indonesia)


Penambangan Jangka Panjang

Adapun, kegiatan pengembangan tambang jangka panjang yang sedang berlangsung adalah untuk deposit Kucing Liar milik PTFI di distrik mineral Grasberg, yang diperkirakan menghasilkan lebih dari 6 miliar pon tembaga dan 6 juta ons emas antara 2028 dan akhir tahun 2041.

Kegiatan pengembangan pra-produksi dimulai pada 2022 dan diperkirakan berlanjut dalam jangka waktu sekitar 10 tahun. Investasi modal diperkirakan rata-rata sekitar US$400 juta per tahun selama periode ini.

"Dengan tingkat operasi penuh sekitar 90.000 metrik ton bijih per hari, produksi tahunan Kucing Liar diperkirakan mencapai 550 juta pon tembaga dan 560.000 ons emas, [sehingga] memberikan PTFI produksi berkelanjutan dalam jangka panjang, berskala besar, dan berbiaya rendah," tulis FCX. 

Kucing Liar diklaim akan mendapatkan keuntungan dari infrastruktur bersama yang substansial dan pengalaman PTFI serta keberhasilan jangka panjang dalam penambangan blok-gua.

--Dengan asistensi Sultan Ibnu Affan

(wdh)

No more pages