Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – Tingginya harga beras di dalam negeri masih membandel hingga memasuki pekan terakhir Februari 2023. Beberapa jenis beras yang dijual di pasar tradisional di seluruh Indonesia terpantau terus mengalami kenaikan harga pada Senin (20/02/2023).

Berdasarkan data Pusat Informasi harga Pangan Strategis (PIHPS) per Senin (20/02/2023),  harga beras kualitas medium I, beras kualitas medium II, beras kualitas super I, dan beras kualitas super II kompak naik. 

Tercatat, hanya beras kualitas bawah I, beras kualitas medium II, dan beras kualitas super II yang harganya tidak terkerek harganya.

Kalau produksi dari petani, dari panen ada, artinya stok melimpah. Kalau stok melimpah permintaan tetap, artinya harga akan secara otomatis akan turun.

Presiden Joko Widodo

Harga beras kualitas medium 1 dan beras kualitas medium II mengalami kenaikan Rp50 /kg dibandingkan dengan harga Jumat (17/02/2023). Saat ini, kedua jenis beras tersebut dijual dengan harga masing-masing Rp 13.200/kg dan Rp13.050/kg.

Kemudian, untuk beras kualitas super I saat ini dijual dengan harga Rp14.600/kg. Harga tersebut naik Rp50/kg dibandingkan dengan harga Jumat (1/02/2023) senilai Rp14.550/kg. 

Beras kualitas bawah I dan beras kualitas bawah II harganya tidak bergeming di angka Rp12.000/kg dan Rp11.650/kg. Demikian halnya dengan beras kualitas super II yang dijual dengan harga sama dengan harga Jumat (17/02/2023) sejumlah Rp14.100/kg.

Pengecekan beras impor dalam rangka menjamin stabilitas harga (Dok Bulog)

Dengan demikian, rerata harga beras nasional mengalami kenaikan Rp50/kg dari Rp13.150/kg pada Jumat (17/02/2023) menjadi Rp13.200/kg pada Senin (20/02/2023).

Nilai tersebut masih jauh lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) beras yang ditetapkan pemerintah di wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatra senilai Rp9.450/kg untuk beras medium dan Rp12.800/kg untuk tipe premium. 

Adapun, ketentuan mengenai harga acuan beras termaktub dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 57/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras. 

Terkait dengan harga beras, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pada akhir Februari 2023 hingga awal Maret 2023 sejumlah daerah sudah memulai panen raya. 

Dengan panen tersebut, Presiden berharap stok beras makin melimpah yang kemudian dapat berpengaruh terhadap harga beras di pasaran.

“[Luasan panen] secara nasional pada Februari [2023] mungkin 1 juta-an [hektare], mungkin nanti pada Maret 1,9  juta-an [juta hektare]. Kira-kira itu, sehingga kalau produksi dari petani, dari panen ada, artinya stok melimpah. Kalau stok melimpah permintaan tetap, artinya harga akan secara otomatis akan turun,” katanya ketika berkunjung ke Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/02/2023), seperti dikutip dari laman setkab.go.id.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut ketersediaan beras nasional saat ini dalam kondisi aman. 

Panen raya petani di sejumlah daerah telah menguatkan pasokan dan cadangan beras Indonesia dalam menghadapi Ramadan dan Idulfiti yang akan datang dalam waktu dekat.

Untuk itu, dia berhatap kolaborasi dan sinergitas dengan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dapat diperkuat untuk melakukan penyerapan.

 “Tentu saja pertanian itu tidak bisa sendiri, siapapun akan membutuhkan kerjasama lintas Kementerian dengan Menteri BUMN semua pihak Bulog dan lain-lain,” katanya saat meninjau panen raya di Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (19/02/2023).

(rez/wdh)

No more pages