Logo Bloomberg Technoz

Adapun, 10 WK migas terminasi yang sudah dilelang pemerintah tahun ini a.l.: 

  1. WK Akia, sebelumnya merupakan bagian WK Bulungan dan WK Bukat yang sebelumnya diterminasi pada 2018 dan 2019;
  2. WK Beluga, sebelumnya merupakan WK Gurita yang terminasi pada 2020;
  3. WK Bengara I, sebelumnya WK Bengara I diterminasi pada 2021;
  4. WK East Natuna, sebelumnya merupakan bagian dari WK East Natuna yang dikembalikan Pertamina pada 2023;
  5. WK Natuna D-Alpha, sebelumnya merupakan bagian dari WK East Natuna yang dikembalikan Pertamina pada 2023;
  6. WK Panai, sebelumnya merupakan WK Marquisha yang diterminasi pada 2019;
  7. WK Patin, sebelumnya merupakan WK South Lirik yang diterminasi pada 2018;
  8. WK Bobara, sebelumnya merupakan WK West Papua IV yang terminasi pada 2023;
  9. WK Akimeugah I, sebelumnya merupakan bagian WK Warim yang terminasi pada 2016; dan
  10. WK Akimeugah II, sebelumnya merupakan bagian WK Warim yang terminasi pada 2016.

Sementara itu, WK Akia, Beluga, dan Bengara I ditenderkan pada penawaran tahap I 2023 tertanggal 10 April 2023, sedangkan WK East Natuna merupakan penawaran kepada PT Pertamina (Persero).

Kemudian, WK Natuna D-Alpha, Panai,dan Patin dilelang pada penawaran tahap II 2023 tertanggal 25 Juli 2023, sedangkan WK Bobara, Akimeugah I dan Akimeugah II ditawarkan pada penawaran tahap III 2023 tertanggal 20 September 2023.

Lebih lanjut, Tutuka menjelaskan 50 WK migas yang diputus kontraknya selama 3 tahun terakhir sebagian disebabkan karena terminasi otomatis, alias batas waktu eksplorasinya sudah melewati dari yang disepakati oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

Sebagian lainnya diterminasi secara sukarela oleh kontraktornya, lantaran ketidakpastian di industri migas.

"Walaupun sudah dilakukan kajian studi geologi reservoir, geofisik, selalu ada ketidakpastian yang menyebabkan potensi sumber daya yang akan dijadikan cadangan itu dikatakan saat kecil atau bahkan tidak ada, atau mungkin tidak ekonomis sehingga kontraktor tersebut tidak melanjutkan," bebernya.

Lebih lanjut, Tutuka berharap dari WK Migas terminasi yang akan dilelang kembali akan memberikan dampak besar terhadap tambahan produksi minyak Indonesia ke depan.

Dia mencontohkan Blok migas Andaman 3 yang dikembalikan oleh Repsol, perlu kajian lebih lanjut dan tambahan data dari tim subsurface, sehingga dalam beberapa tahun ke depan bisa dibuktikan untuk meningkatkan produksi minyak nasional.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto sebelumnya mengatakan Kementerian ESDM akan mendata siapa saja peminat blok-blok yang diterminasi kontraknya dalam 3 tahun terakhir itu, selain Pertamina.

Menurutnya, Sebelumnya, SKK Migas melaporkan sebanyak 49 blok migas telah diterminasi kontraknya sepanjang 2020—2023 dipicu oleh ketidaksanggupan para KKKS dalam mengelola blok-blok tersebut sesuai kesepakatan.

“Dengan demikian, [mereka harus] diterminasi supaya ada operator lain yang mungkin memiliki kapabilitas – khususnya keuangan – yang memadai. Kebanyakan [KKKS yang diterminasi kontraknya] ini kan tersendat-sendat karena kemampuan keuangannya,” ujar Dwi saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Kamis (12/10/2023).

“Jadi saat kita melakukan tender [blok migas], nanti pesertanya akan kita teliti kemampuan keuangannya sebaik-baiknya.”

(wdh)

No more pages