“Ketegangan di Arktik tidak hanya akan mempersulit pelaksanaan kerja sama kita, namun juga akan memengaruhi stabilitas global. China dan negara-negara Asia lainnya dapat memainkan peran penting dalam perlindungan, penelitian, pengembangan, dan tata kelola Arktik,” kata Gao.

Dalam apa yang dipandang sebagai langkah pertama menuju pengiriman kontainer berskala kecil melalui rute Laut Utara, sebuah kapal barang China menggunakan jalur tersebut untuk perjalanan pulang pergi selama tiga bulan dari Laut Baltik ke China. Sementara Rusia menyelaraskan kembali hubungan komersial setelah invasi mereka ke China. Ukraina telah meningkatkan pengiriman minyak ke China.

“Kita tidak bisa naif dan mengharapkan rute baru ini hanya digunakan oleh kapal komersial,” kata Bauer pada konferensi tersebut.

Pada pertemuan kelompok tersebut tahun lalu, Bauer memancing kemarahan seorang diplomat China yang hadir, karena menuduhnya arogan. Sebagai balasannya, Bauer bertanya mengapa China tidak mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina.

Ancaman Rusia

Bauer menyebut Rusia telah banyak berinvestasi di pangkalan udara Arktik dan infrastruktur lainnya. Meskipun pembatasan anggaran terkait perang di Ukraina telah menunda pengiriman kapal pemecah es baru, aset besar angkatan udara dan angkatan laut di Arktik tetap utuh.

Dia menambahkan, NATO harus bersiap menghadapi konflik di kawasan ini mengingat kemampuan Rusia untuk beroperasi di Arktik. Meski begitu, NATO tidak khawatir bahwa Arktik akan menjadi titik panas “dalam waktu dekat.”

(bbn)