Pinang Paylater Permudah Pelaku Usaha AgenBRILink Akses Modal
Jakarta - Layanan AgenBRILink sebagai salah satu hasil transformasi digital PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, telah memberikan kesempatan berusaha kepada masyarakat Indonesia untuk menjadi perpanjangan tangan layanan perbankan. Terobosan BRI ini semakin mendorong inklusi keuangan yang lebih luas bagi masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan layanan dan kemudahan kepada agen atau pelaku usaha AgenBRILink maka BRI bersama anak usahanya, Bank Raya, memberikan fasilitas dana talangan kepada AgenBRILink yang dikenal dengan Pinang Paylater.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, AgenBRILink dapat mengakses layanan ini ketika mereka membutuhkan dana talangan agar proses layanan transaksi bisa terus dilakukan untuk melayani para pelanggan.
“Proses pengajuan sangat mudah, cukup meng-klik fasilitas dana talangan AgenBRILink pada aplikasi BRILink Mobile. Tak perlu menunggu lama, maka dana akan cair ke rekening operasional sehingga agen dapat terus melanjutkan melayani transaksi nasabah,” ujarnya.
Adapun limit plafon yang disediakan mulai dari Rp10 juta sampai Rp50 juta dengan jangka waktu (tenor) beragam, bahkan harian. Limit tersebut berlaku baik untuk Agen Juragan, Agen Jawara, dan Agen Pemula.
Simak keuntungan dari Pinang Paylater ini: Pengajuan pinjaman diajukan secara digital tanpa harus ke bank, Tidak memerlukan agunan, Metode pembayaran yang fleksibel, dibayar melalui transfer/atm, maupun melalui agen Pinang, dan Waktu pemrosesan pengajuan kredit hanya memakan waktu 15 menit.
Sebagai informasi, AgenBRILink telah menjadi salah satu layanan BRI. Para pelaku usahanya telah menjangkau pelosok negeri dan mampu meningkatkan inklusi keuangan. Hingga paruh pertama tahun 2023 jumlah agen telah mencapai 666 ribu yang tersebar di 59.205 desa atau meng-cover lebih dari 80% dari total desa di Indonesia. Angka tersebut tumbuh sekitar 16,9% secara tahunan (year-on-year). Dengan jumlah agen yang tersebar tersebut, perseroan mampu membukukan volume transaksi sekitar Rp675,8 triliun dalam 6 bulan.