Di dunia politik, Erick dipercaya menjadi ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf pada Pilpres 2019. Selanjutnya, Erick Thohir ditunjuk Presiden Jokowi menjadi menteri BUMN Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Erick Thohir menjadi lebih aktif di dunia politik setelah bergabung dengan menjadi anggota kehormatan organisasi Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). Perjalanan karier yang cukup cemerlang dari Erick dinilai menjadi kekuatannya untuk maju sebagai kandidat bakal cawapres di Pilpres 2024 nanti.
Selain Erick, nama Khofifah Indar Parawansa kerap disebut sebagai tokoh alternatif untuk mengambil suara kelompok Nahdlatul Ulama dan suara di Jawa Timur. Politikus PKB ini bisa menjadi pemecah suara dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Anies Baswedan.
Belakangan nama Gibran muncul sebagai sosok yang kuat mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2024. Selain dikenal sebagai putra sulung Presiden Joko Widodo, nama Gibran akrab di telinga masyarakat dengan latar belakang sebagai pebisnis di bidang kuliner. Gibran memulai usaha kuliner seperti katering Chili Pari, Martabak Kota Baru (Markobar), warung kopi, hingga ceker ayam.
Gibran merintis usaha katering Chili Pari pada tahun 2010, dengan modal yang didapatkannya dari pinjaman bank. Menurutnya, menjadi pengusaha katering dan membuka usaha martabak merupakan pilihan hidupnya.
Ia juga menilai, jika membuka usaha katering, ada peluang meraup untung, misalnya ketika ada event pernikahan. Usaha itu juga didukung dengan dirinya yang memiliki gedung pernikahan sendiri. Tak hanya bisnis Chili Pari yang mulai berkembang, untuk bisnis Markobar juga mengalami peningkatan.
Sukses dengan bisnisnya di bidang kuliner, teka-teki masa depan Gibran di dunia politik mulai muncul. Kala itu, Gibran mengaku tidak memiliki keinginan terjun di dunia politik meski dirinya merupakan anak orang nomor satu di Indonesia, ia meyakinkan tidak ikut perpolitikan nasional.
Namun, keengganan Gibran terjun di politik perlahan mulai memudar. Pada 2020, Gibran resmi mendaftar sebagai calon wali kota Solo pada ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 lewat PDIP dan ia pun menang.
(mfd/spt)