Logo Bloomberg Technoz

Startup yang bergerak di sektor pangan, Vow, adalah salah satu dari sejumlah perusahaan di seluruh dunia yang mencoba menghilangkan hewan hidup dari produksi daging tanpa mengurangi rasa atau nutrisinya. 

Daging yang dibudidayakan dibuat dengan cara memanen sel dari hewan, “memberi makan” sel tersebut dengan nutrisi agar dapat tumbuh di dalam bioreaktor dan mengubah hasilnya menjadi produk yang dapat dimakan konsumen. 

Chief Executive Officer George Peppou mengatakan kepada panel, pada akhirnya kita akan memikirkan daging dalam kaitannya dengan merek, bukan protein yang menggabungkan rasa dari berbagai hewan yang berbeda.

2. Serangga yang bisa dimakan

Joseph Yoon, pendiri Brooklyn Bugs menyatakan hewan melata yang menyeramkan tidak hanya enak, mereka juga baik untuk dimakan. Ia mengatakan bahan-bahan tersebut mengandung 19 asam amino esensial dan dapat digunakan sebagai cara yang murah, bernutrisi tinggi, dan ramah lingkungan untuk memberi makan dunia. Hambatan terbesarnya adalah mengubah sikap. "Ada banyak lapisan yang bisa mengubah persepsi rasa jijik," tambahnya.

3. Pertanian vertikal

Meskipun beberapa perusahaan besar di bidang pertanian vertikal baru-baru ini menghadapi masalah profitabilitas, Mike Bridges, Chief Research Officer di Gaia Project Australia, berpendapat bahwa tanaman yang dilindungi masih mempunyai tempat di bidang pertanian.

4. Tumbuhan eksotik

Jenny Mortimer, seorang profesor biologi tanaman di Universitas Adelaide mengatakan, akan lebih baik jika sejumlah tanaman yang tidak digunakan secara tradisional di Barat juga bisa ditemukan di masa depan.

Mortimer berpendapat bahwa tanaman seperti duckweed atau tumbuhan Lemna– sebuah nama yang menurutnya mungkin perlu diganti namanya – bisa menjadi sumber makanan yang baik karena mengandung protein yang sangat tinggi, mudah cepat tumbuh, serta ramah lingkungan.

(bbn)

No more pages