Syahril mengatakan Kemenkes melalui Ditjen P2P telah menerbitkan Surat Edaran mengenai kewaspadaan dini dan bagi fasyankes agar menggiatkan penemuan dan pemeriksaan lab pada pasien dengan gejala mpox.
"Rencana vaksinasi akan dilakukan dalam waktu dekat," tutup Syahril.
Gejala umum yang dirasakan pasien campak monyet adalah mual dan demam. Serta juga merasakan lesi kulit di daerah gonital dan merasakan sakit saat menelan makanan.
Dilansir dari laman Kemenkes, cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.
Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox.
Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat lainnya seperti : Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.
(ain)