"Namun, sektor migas juga harus berhati-hati dan jangan sampai short-lived momentum ini secara tergesa-gesa digunakan sebagai landasan untuk ekspansi."
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede pun berpendapat kenaikan harga minyak mentah akan berdampak langsung terhadap kinerja pendapatan perusahaan hulu dan hilir migas.
“Selain itu, dengan kenaikan harga minyak, ini juga akan menambah minat investasi untuk meningkatkan produksi ataupun melakukan eksplorasi. Meskipun demikian, ini bukan jadi satu-satunya faktor dalam penentu peningkatan investasi di sektor migas,” ujarnya.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad sebelumnya juga mengatakan, sentimen perang Israel-Hamas dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan migas di dalam negeri.
Dalam kaitan itu, dia pun meminta PT Pertamina (Persero) dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas lainnya untuk memacu produksi minyak, selagi harga sedang bagus.
“Betul, [harapannya KKKS bisa lebih banyak produksi] karena itu kan ada windfall ya, yang kita alami bersama. Berarti capital flow [perusahaan migas] semestinya bisa dikembangkan untuk development [menaikkan produksi],” ujarnya saat ditemui di sela Asia Pacific Oil & Gas Conference and Exhibition, Selasa (10/10/2023).
Berdasarkan data Kementerian ESDM per Juli, produksi minyak indonesia sendiri masih mencapai 597.635 barel per hari (BOPD), masih cukup jauh dari target akhir tahun sebesar 660.000 BOPD.
Sekadar catatan, harga minyak dunia kembali melesat pada perdagangan pagi ini. Kekhawatiran soal konflik di Timur Tengah masih menjadi faktor dominan penggerak harga si emas hitam.Pada Jumat pagi, harga minyak jenis Brent tercatat US$93,47/barel atau naik 1,16% sekaligus jadi yang tertinggi sejak akhir September.
Adapun, minyak jenis Light Sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$89,35/barel atau naik 1,11% dan juga menyentuh titik tertinggi sejak 29 September.
(wdh)