Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) telah merilis laporan keuangan tahunan secara konsolidasi terbarunya. Bank Maybank membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp 1,47 triliun, turun 11,7% secara tahunan, di mana sebelumnya mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,66 triliun. Total laba tahun berjalan tercatat Rp 1,53 triliun, lebih rendah dibanding posisi sebelumnya Rp 1,7 triliun.

Kinerja pendapatan bunga BNII tercatat turun 3% menjadi Rp 10,4 triliun. Keuntungan dari selisih kurs mata uang asing juga terkoreksi 61% menjadi Rp 78 miliar, padahal pada kinerja tahun sebelumnya berhasil membukukan keuntungan selisih kurs sebesar Rp 202 miliar.

Pada rasio keuangannya, Maybank berhasil membukukan Net Interest Margin (NIM) yang tumbuh menjadi 5,05% secara konsolidasi pada Desember 2022, dari sebelumnya 4,69% pada 2021. Pada sisi profitabilitas, Return on Equity (ROE) mencatatkan penurunan dari sebelumnya 6,36% pada 2021 menjadi 5,44% pada 2022. Sama halnya dengan Return on Asset (ROA) turun dari 1,34% pada 2021 menjadi 1,25% pada 2022.

Sementara itu, pada kredit yang diberikan oleh Maybank secara konsolidasi berhasil tumbuh menjadi Rp 107 triliun, naik 5% dari sebelumnya Rp 101 triliun. Pertumbuhan kredit yang meningkat ini seiring dengan kemampuan Maybank dalam menjaga kualitas aset.

Hal ini tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) gross tercatat pada posisi 3,46% pada 2022, dan NPL nett pada posisi 2,34%. Sekadar informasi, NPL Maybank pada 2021 secara NPL gross pada posisi 3,69% dan NPL nett pada posisi 2,56%.