Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) perlu menerima pil pahit investasinya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) banyak menguap. Ini imbas tren penurunan harga saham akibat tersengat isu rencana penjualan saham milik pendiri super apps tersebut.

Kerugian itu berdasarkan nilai kepemilikan keduanya, berdasarkan harga sejak GOTO melakukan pencatatan saham perdana atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022. Sebelum menghitungnya, perlu dicari lebih dahulu porsi kepemilikan ASII dan Telkomesel, mengingat keduanya masuk sebelum IPO, bahkan sebelum merger Gojek dan Tokopedia terjadi.

Berdasarkan laporan keuangan per akhir Juni 2023, nilai investasi ASII di GOTO senilai Rp2 triliun. Sedang harga saham GOTO di akhir bulan itu ada di Rp110/saham. Kedua angka ini dibagi dan menghasilkan angka sekitar 18 miliar, yang mana hasil pembagian ini adalah porsi kepemilikan ASII di GOTO.

Hasil perhitungan itu tidak banyak berbeda jika menggunakan laporan keuangan ASII periode Kuartal III-2022. Pada periode ini, modal ASII di GOTO tercatat Rp3,5 triliun. Mengingat ASII masuk ke GOTO pada 2018 dan 2019, serta dengan asumi ASII tidak menambah atau mengurangi kepemilikannya, maka diperoleh harga rata-rata investasi ASII di Rp 187/saham.

Dok. Menara Astra

Per hari ini, harga saham GOTO ada di Rp61/saham. Artinya, nilai investasi ASII di GOTO menyusut sekitar Rp2,4 triiun atau setara sekitar 68,6%.

Kemudian, Telkomsel, entitas usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)  masuk pada 18 Mei 2021 dengan membeli 23,7 miliar saham GOTO senilai US$450 juta atau setara Rp6,4 triliun. Dari sini bisa terlihat jika modal awal Telkomsel membeli GOTO adalah Rp270/saham. Jika menggunakan harga hari ini, modal Telkomsel susut Rp4,99 triliun menjadi Rp1,44 triliun.

Rencana Penjualan Saham

Seperti diketahui, founder dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ternyata memiliki rencana untuk menjual sebagian saham yang dimiliki.

Hal tersebut terungkap dalam Keterbukaan Informasi dari GOTO yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/10/2023) malam. Keterbukaan informasi ini menjawab pertanyaan BEI mengenai volatilitas saham GOTO.

Gedung Telkom Hub ( Dok telkomsat.co.id )

"Rencana pemegang saham utama terkait dengan kepemilikan sahamnya di Perseroan. Dalam hal ini, mohon kiranya Corporate Secretary menanyakan terlebih dahulu kepada pemegang saham utama dalam menjawab konfirmasi tersebut," tulis pertanyaan dari Bursa.

Hal tersebut kemudian direspons oleh manajemen GOTO dengan menanyakan kepada pemegang saham utama yaitu pemegang saham pengendali Perseroan yang secara kolektif memiliki hak suara sebesar 20%, yang memenuhi kriteria tersebut. 

Hasilnya manajemen GOTO menyatakan, Andre Soelistyo yang merupakan founder dan mantan CEO GOTO, memiliki rencana untuk melakukan penjualan saham sampai 998,15 juta saham Seri A Perseroan. Jumlah ini setara dengan 10% dari total kepemilikan sahamnya di GOTO.

Berikutnya, William Tanuwijaya, yang merupakan founder sekaligus Komsiaris GOTO, memiliki rencana untuk melakukan penjualan saham GOTO sampai 3,09 miliar saham seri A GOTO. Jumlah ini sekitar 15% dari total kepemilikan sahamnya saat ini di GOTO.

Terakhir Kevin Aluwi yang merupakan founder Gojek bersama Nadiem Makarim, menyatakan berencana untuk terus melakukan penjualan atas bagian dari saham Seri A yang dimilikinya di GOTO. Kevin saat ini memiliki 3,27 miliar saham di GOTO.

(dhf/roy)

TAG

No more pages