Andy Hoffman—-Bloomberg News
Bloomberg, Philip Morris International Inc. menaikkan proyeksi laba karena penjualan rokok lebih baik dari yang diperkirakan. Pendapatan dari kantong bebas tembakau, Zyn, melonjak.
Laba per saham yang disesuaikan diperkirakan meningkat 10% hingga 10,5% tahun ini, tidak termasuk perubahan mata uang, kata produsen rokok Marlboro itu saat pengumuman kinerja kuartal ketiga, Kamis. Ini merupakan peningkatan lebih besar daripada yang diperkirakan oleh para analis.
Philip Morris mengalahkan para pesaingnya dalam peralihan ke alternatif rokok, memenangkan pangsa penjualan terbesar di antara banyak perusahaan sejenis besar lainnya pada segmen non-combustible. Penjualan kantong Zyn di AS melonjak 66% pada kuartal ketiga.
Namun, peningkatan pengiriman batang tembakau yang dijadikan rokok, juga rokok alternatif Philip Morris masih lebih rendah dari harapan meski naik 18%. Perkiraan analis yang memperkirakan kenaikan mencapai 20%.
Perusahaan menyalahkan peluncuran pasar yang tertunda di Taiwan, pertumbuhan di Rusia dan Ukraina yang terbatas, dan lemahnya permintaan karena pengecer menyesuaikan diri dengan larangan perasa yang akan datang di Uni Eropa.
Kekhawatiran pada Sentimen
Volume pengiriman rokok tradisional mengalami penurunan 0,5%, lebih baik dari estimasi konsensus penurunan sebesar 3,3%.
Analis Jefferies, Owen Bennett, mengatakan bahwa investor mungkin khawatir tentang “sentimen” mengenai tembakau yang dipanaskan karena “tren produk secara umum mengecewakan pada kuartal ini,” tulisnya dalam sebuah laporan, mengutip panduan volume tembakau yang lebih lemah dari yang diharapkan dan pertumbuhan pengguna produk.
Chief Executive Officer Jacek Olczak mengatakan bahwa rokok seharusnya berada di museum, dan perusahaan menargetkan untuk mendapatkan kurang dari sepertiga pendapatannya pada tahun 2030.
Namun, Philip Morris baru-baru ini mengurangi target lebih dari separuh pendapatan yang berasal produk alternatif rokok pada tahun 2025. Perusahaan mengatakan bahwa hal itu akan memakan waktu beberapa kuartal lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Philip Morris membeli perusahaan pembuat snus dan kantong nikotin, Swedish Match AB, tahun lalu dengan nilai investasi sebesar US$16 miliar untuk produk tanpa asap.
Perusahaan mengatakan bahwa mereka akan dapat memanfaatkan jaringan distribusi Swedish Match di AS ketika meluncurkan produk tembakau yang dipanaskan dengan IQOS di pasar tersebut.
(bbn)