Tanpa menyebut nama, Bahlil menuding saat ini sudah ada salah satu calon presiden yang mungkin akan membuat program-program yang tidak melanjutkan upaya penghilliran industri.
“Bahaya nih. Enggak boleh negara kita dikendalikan orang-orang yang kayak begini. Makanya, Presiden harus berani. Harus punya keteguhan hati dan tahu teknis,” tegasnya.
Dia pun menggarisbawahi, sebagai Kepala BKPM, dirinya berkepentingan menyuarakan hal tersebut lantaran kementeriannya sudah membangun pijakan program untuk bisa dilanjutkan pada masa depan, terlepas dari siapapun menteri yang akan menjabat nantinya.
Sepanjang kuartal I—III tahun ini, total investasi industri hilir mencapai Rp266 triliun. Realisasi tersebut mencakup ¼ dari atau 25,3% dari total investasi yang masuk ke Tanah Air sepanjang periode tersebut senilai Rp1,05 kuadriliun.
“Saya pernah melaporkan ke Presiden bahwa agar Indonesia menjadi negara maju, menuju Indonesia Emas 2045, dibutuhkan investasi hilirisasi pada 21 komoditas dari 8 sektor sebesar US$543,3 miliar,” ujarnya.
Jika target investasi industri hilir tersebut terealisasi, Bahlil meyakini pendapatan per kapita per tahun Indonesia bisa mencapai US$10.000 dari posisi saat ini yang masih sekitar US$4.700—US$4.800.
(wdh)