Akan tetapi, pemberitaan yang muncul kemudian justru foto, video, hingga catatan peristiwa yang berbeda. Dia menilai, masyarakat justru bermain api dengan negara sendiri. Bahkan, cenderung mendukung negara asing yang sebenarnya takut dan tak mau ada pembangunan di Pulau Rempang.
"Selama kita punya kelakukan kek gini, sampai ayam tumbuh gigi pun susah kita berkembang," ujar Bahlil.
Dia menampik adanya informasi penolakan relokasi dari sejumlah warga lokal. Menurut dia, saat ini beberapa warga mulai pindah dari rumahnya ke tempat transit sementara yaitu rumah susun dan rumah tapak di Kota Batam. Mereka akan pindah ke lokasi baru usai pemerintah menyelesaikan pembangunan kawasan pemukiman tetap.
Selain itu, dia mengklaim, pemerintah juga telah menarik personel aparat keamanan yang sebelum banyak berada di Pulau Rempang. "Memang terjadi miss di awal. Tapi sekarang sudah berjalan baik," kata Bahlil.
(dov/frg)
