Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) kembali terkoreksi dalam pada hari ini setelah kemarin anjlok 9,09%.

Anak usaha SMBC asal Jepang melalui PT Bank BTPN Tbk ini (BTPN), ini sempat turun ke level Rp1.575, sebelum ditutup di level Rp1.625 pada penutupan sesi 1, Jumat (20/8/2023), atau turun 4,41% dibandingkan dengan penurupan kemarin. Hal ini merupakan harga saham BTPS terendah sejak 15 Oktober 2018.

Volume perdagangan cukup ramai dengan dipengaruhi oleh aksi jual. Tercatat volume mencapai 32,29 juta saham dengan nilai Rp52,62 miliar. Kapitalisasi pasar BTPS tercatat Rp12,52 triliun yang setara dengan PBV 1,44x.

Kemarin saham BTPN Syariah anjok 9,09% setelah investor merasa kecewa dengan kinerja keuangan kuartal III-2023 yang mencatatkan penurunan laba bersih 24,4%.

Berdasarkan Publikasi laporan keuangan, BTPS mencatatkan laba bersih konsolidasian Rp1 triliun pada periode Januari-September 2023, turun 24,4% secara year on year (YOY) dibandingkan sebelumnya Rp1,33 triliun. 

Amblesnya laba bersih dipengaruhi peningkatan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment), dari Rp634 miliar di kuartal III-2022 menjadi Rp1,19 triliun pada kuartal III-2023. Kenaikan beban tersebut tak mampu ditutupi oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang hanya naik 6,4% menjadi Rp3,95 triliun. Adapun penyaluran pembiayaan masih didominasi oleh murabahah dengan nilai Rp11,9 triliun, naik 5,38% secara yoy. 

BTPS menyatakan terjadi peningkatam rasio pembiayaan bermasalah atau NPF bruto menjadi 3,02% dari setahun sebelumnya 2,36%. Dengan peningkatan ini NPF netto tetap naik menjadi 0,7% dari setahun sebelumnya 0,13%, meskipun perseroan telah meningkatkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).

Fachmy Achmad, Direktur Keuangan BTPN Syariah dalam siaran pers menyatakan meski kondisi masih cukup menantang, BTPN berkomitmen untuk menjadi bank yang sehat. Tercatat di kuartal ini, mayoritas rasio-rasio penting Bank masih berada di atas industri. Di sisi lain, kami terus menggulirkan program untuk memperkuat kapasitas masyarakat inklusi sebagai wujud komitmen Bank dalam mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia menjadi lebih berarti,” ungkap Fachmy Achmad.

(red/roy)

No more pages