Pasar Saham Asia Bergerak Mixed, Ada Harapan Ekonomi Akan Pulih
Whery Enggo Prayogi
17 January 2023 09:12
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar saham Asia pada perdagangan Selasa (17/1/2023) bergerak mixed, efek dari terhentinya rally di pasar saham global. Investor masih menantikan hasil rilis laporan keuangan sejumlah perbankan, yang menjadi penanda arah ekonomi dunia ke depan.
Bursa berjangka Australis dan Hong Kong dilaporkan menurun, sementara yang terjadi pasar saham di Jepang justru tengah mengalami kenaikan. Pada perdagangan terakhir Senin (16/1/2023), pasar saham Eropa juga naik, sedangkan Indeks S&P 500 Amerika Serikat (AS) menurun. Terdapat signal pasar saham global bergerak stagnan usai terjadi rally panjang pasca libur tahun baru.
Pelemahan nilai dollar AS terhenti pasca selalu berada pada tren menurun selama tiga hari terakhir. Sementara mata uang Yen bergerak landai usai rally panjang selama seminggu terakhir jelang agenda pertemuan Bank of Japan. Investor tengah memantau arah kebijakan lanjutan dari hasil rapat tersebut.
“Pada awal tahun ini pasar sudah cukup galau, dan kini saatnya investor punya peluang untuk jeda,” terang Craig Erlam, Analis Pasar Senior Oanda Europe Ltd. dalam catatannya. “Yang menjadi pertanyaan kunci saat ini adalah apakah tren pertumbuhan laba ini menjadi sumber optimisme baru, atau jadi ‘perusak pesta yang belum dimulai’. Justru saat tren laba turun, bisa menjadi awal mula pesisme dan target pencapaian soft landing bisa saja gagal. Itu sangat mungkin terjadi hari ini.
Laporan terbaru Goldman Sachs Group Inc. dan Morgan Stanley diharapkan jadi ‘peta arah’ ekonomi dunia ke depan. Apakah terjadi penyehatan dan pertumbuhan laba dari korporasi? Semua bisa mulai terlihat dalam minggu ini saat banyak perusahaan finansial seperti Charles Schwab Corp, PNC Financial Services Group dan State Street Corp, merilis laporan keuangan sepanjang kuartal 2022.